rss

Kamis, 10 Desember 2009

Guru Yang Istmewa

Menjadi guru mungkin profesi yang tidak lagi didambakan oleh kebanyakan orang, mungkin karena memang dinegara kita penghargaan terhadapap apa yang dilakukan guru kurang diperhatikan.
Namun, menurut saya profesi guru adalah sebuah panggilan, sebuah amanat yang besar. Dan yang terpenting selain mentransfer ilmu yang didapat dr bangku kuliah kepada para siswa, satu yang terpenting mencintai mereka. Rekan guru, cobalah sejenak membaca cerita dibawah ini


Beberapa tahun yang lalu seorang professor menyuruh mahasiswanya untuk pergi ke suatu daerah yang kumuh. Dia menyuruh para mahasiswa untuk melakukan peneltian pada remaja berusia antara 12 sampai 16 tahun, berdasarkan latar belakang kehidupan mereka, social ekonomi dan keadaan lingkungan mereka, para mahasiswa ditugaskan untuk mempridiksi apa yang akan terjadi pada masa depan mereka.
Berdasarkan fakta yang mereka temui, para mahasiswa menyimpulkan bahwa remaja didaerah tersebut, setidaknya 90 percent akan keluar masuk penjara.

25 tahun kemudian, mahasiswa yang lain dikirim untuk membuktikan prediksi tersebut. Didapati mereka kelompok remaja yang diselidiki tersebut, yang kini telah menjadi dewasa, hanya 4 orang saja dari 200 orang yang pernah keluar masuk penjara.
Para mahasiswa itu bingung. Kenapa hipotesis group yang pertama tidak terbukti, padahal prediksi mereka berdasarkan data-data yang akurat.

Kemudian, kelompok mahasiswa inipun pertanya pada orang – orang itu . Bagaimana hal itu dapat terjadi. Lalu mereka bilang. “Dulu, kami punya seorang guru, seorang guru yang sangat istimewa ….”

Para mahasiswa pun ingin melihat seperti apa sang guru, dan punya kekuatan apa sehingga mampu membuat mereka menjadi seperti itu. Akhirnya para mahasiswa bertemu dengan sang guru, yang kini telah tua, dan pension. Ketika ditanya apa yang si guru lakukan untuk membimbing anak – anak itu, sang guru hanya menggumam,

“tidak ada, tidak ada yang bisa saya ingat sekarng, apa yang saya lakukan untuk mereka, yang saya tahu, saya hanya mencintai mereka …”

Sudahkah anda, saya, rekan guru semua mencintai mereka sedemikian???

27 talks:

prafangga on 10 Desember 2009 pukul 07.03 mengatakan...

Pertamax Hidup Untuk Berbagi

prafangga on 10 Desember 2009 pukul 07.07 mengatakan...

Saya juga terharu kalo sedang berpapasan dengan guru guru semasa dulu, apalagi Guru2 semasa SMP, jadi kangen nich. Hidup Guru, Pahlawan tanpa tanda jasa ^.^

Dir Your Article on 10 Desember 2009 pukul 10.51 mengatakan...

Great article, your post we submit in Dir Your Article

Register and submit your Nice article in Dir.webatu.com
geting more traffic and backlink ^.^

mas doyok on 10 Desember 2009 pukul 17.01 mengatakan...

kalau lihat guru smp penge rasanya nagih utang
dulu lks kemhalan sisa uang belum dikasih
:D
wkwkwkw

denadnan on 10 Desember 2009 pukul 18.10 mengatakan...

siapa bilang guru adalah profesi yang tidak didambakan? pada jaman sekarang menjadi guru, palagi dah PNS, akan menjadi idam2an setiap orang, banyangkan jika setiap guru wajib berijazah S1, maka setiap guru akan mendapatkan penghasilan yang tidak sedikit. hehe...

Ronaldo Rozalino on 11 Desember 2009 pukul 01.31 mengatakan...

Berkat Guru yang tidak menajdi tahu!!! Salam di dunia pendidikan !

Reza Fauzi on 11 Desember 2009 pukul 22.03 mengatakan...

guru yang sangat istimewa... ckckck

asep canda on 13 Desember 2009 pukul 06.03 mengatakan...

Termasuk mbak lusi guru yang istimewa buat aku ......

still wish on 13 Desember 2009 pukul 06.04 mengatakan...

Mbak lusi yang mana ya yang pake baju merah ati kayanya hehehheeheh

FatahKun on 13 Desember 2009 pukul 22.23 mengatakan...

guru adalah pahlawan tanpa jasa,, jangan pernah berhenti belajar dari setiap ilmu, setiap tempat, setiap peristiwa, setiap kejadian, karena di saat kita merasa pintar, justru disitulah kita mulai bodoh

akhatam on 13 Desember 2009 pukul 22.33 mengatakan...

Guru is the Best!!

Unknown on 13 Desember 2009 pukul 23.04 mengatakan...

jadi teringat sama guru2ku yg dulu nih.. :-)

Muchlisin on 13 Desember 2009 pukul 23.08 mengatakan...

Subhaanallah... semoga banyak guru seperti itu

pembolangmaya on 14 Desember 2009 pukul 07.09 mengatakan...

dulu ican pas kecil citanya pengen jadi guru bu,,sekarang pengen jadi web-desain,, wkwkwkwkw,,keknya gak kesampean

Admin on 15 Desember 2009 pukul 04.13 mengatakan...

Bukannya guru sekarang sejahtera sob , katanya gajinya udah dinaikin ama pemerintah, tapi guru yang PNS kali ya. tapi kalau guru honor aku juga ngga tahu, mudah2 han guru honor juga bisa mendapatkan rejeki yang lebih ya sob , bia dia bisa sejatera juga

putra linggau on 15 Desember 2009 pukul 08.07 mengatakan...

salut untuk yang blog....
penghargaan tinggi untuk dedikasi seorang pendidik

putra linggau on 15 Desember 2009 pukul 08.08 mengatakan...

salut untuk yang punya blog
penghargaan tinggi untuk dedikasi seorang pendidik

akhlis on 17 Desember 2009 pukul 23.37 mengatakan...

Guru...ah, dah kehabisan kata2. hehe.
But let me spill some words here..ehemmm (clearing throat).

Teachers are the best. I live amongst teachers now and then. My dad used to be a teacher, my mom's now teaching elementary school students. My aunts are teaching high schools, my uncles are working as a principal. I used to teach English to some students, too. But now I don't. I quit months ago. Don't ask why, it's a sore subject. :)

Teaching is noble and I really appreciate those who dedicate their entire life to that.This nation still has to learn how to pay proper respect to teachers' welfare and the significance of education. All the calamities and predicaments this nation is suffering root in the ignorant attitude we've been having so far.

The bottomline is I love teaching but something tells me not to become a government-paid one. I despise bureaucracy and rules that may come as the consequences, so I'm now considering teaching independently, breaking the rules, and making use of unusual yet effective methods, etc.

akhlis on 17 Desember 2009 pukul 23.49 mengatakan...

But what makes me sad more is the fact that after teachers' certification program, nowadays people are racing to attend universities and colleges with an objective to work and become a prosperous teacher in their mind. I can't imagine what Indonesian will become in the future having teachers who think that huge salary amount is the one and only thing that keeps driving them to teach and that dedication is the last thing they have in mind.

Good teachers should act as an agent of change. Don't you think so?

Mengembalikan jati diri bangsa on 18 Desember 2009 pukul 10.08 mengatakan...

semangat ibu, Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sudah saatnya mengembalikan jati diri bangsa

Gotblogger on 19 Desember 2009 pukul 06.37 mengatakan...

Luisi Nantinya guru bakal sejahtera, soalnya anggaran buat guru nanti akan lebih besar, dan guru2 sekolah negri akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah (Katanya)

sopandiahmad on 25 Desember 2009 pukul 15.31 mengatakan...

So sweet. Saya pun sekarang sebagai calon guru yang baru saja selesai praktek. Ada satu sisi yang Saya nikmati ketika menjadi guru yaitu Saya bisa belajar dan berbagi bersamaan.

Bayu Lebond on 26 Desember 2009 pukul 14.37 mengatakan...

guruku tersayang...
guruku tercinta...
tanpamu apa jadinya aku
tak bisa baca tulis
mengerti banyak hal
guruku...
terimakasih...
(lagune sopo mbuh ra ruh)

Waktu Luang on 4 Januari 2010 pukul 19.49 mengatakan...

Terima kasih guru, engkau pahlawan tanpa tanda jasa

kahfilyzer on 5 Januari 2010 pukul 05.29 mengatakan...

pekerjaan mulia yg terkadang terlupakan.. keep smile my teacher :)

nowGoogle.com Adalah Multiple Search Engine Popular on 1 April 2010 pukul 10.00 mengatakan...

Postingan yang berharga, mengingatkan kita tentang jasa pahlawan tanpa tanda jasa.

imronrifai mengatakan...

GOOD STORY MISS...!It is can make inspiration ...saya copy miss!


Posting Komentar

need visiitors, go to jalanblogger

Your message

Beli buku???


Masukkan Code ini K1-544CBE-1
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
 
thanks you for coming, don't forget to come back another days, i love you full

will you follow me?